Senin, November 12, 2007

Alat Pendeteksi Kebohongan Lewat Scanning Mata



Gunakan Diameter Pupil Sebagai Tolok Ukur Banyaknya kebohongan yang terjadi di dunia ini merupakan hal yang perlu diwaspadai dan dicari cara untuk mengetahuinya. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menguji semua itu. Dari sikap, gerak mata, luas pupil mata dll. Untuk itu diperlukan alat yang dapat mengetahui meminimalisir kebohongan ini. "Salah satu alat untuk mendeteksi kebohongan adalah detektor kebohongan melalui perubahan diameter pupil mata. Ini aku buat selama sekitar sebulan, ujar Dharma. Bermodalkan sebanyak 400 ribu, pelajar PENS-ITS berkulit sawo matang ini mampu merampungkan alat tersebut.Mesin pendeteksi kebohongan dari pupil mata ini memiliki tiga bagian inti. Yaitu Laptop atau komputer, kamera webcam yang sudah dimodifikasi dan power suplai. Alat ini, dapat aktif karena kerjasama software dan webcam yang sudah dimodifikasi. Pemrogramannya menggunakan software Visual Basic 6.0.Cara kerja alat ini sangat simpel dan mudah. Langkah awal, kita harus menyalakan seperangkat komputer yang didalamnya sudah ter-install software pendeteksi kebohongan lewat pupil mata. Setelah seperangkat komputer menyala, kita langsung menghubungkan kamera yang dikelilingi infrared ini ke lubang USB komputer. Alat scanning tersebut akan dijepitkan pada sebuah topi atau helm. Setelah kamera berhasil mencari posisi mata kita, maka dilakukan proses thresholding. Proses ini bertujuan memisahkan bagian pupil mata dengan bagian mata lainnya. Sehingga dengan menentukan batas thresholding yang tepat, maka bagian pupil mata dapat dipisahkan dari bagian lainnya. Jika sudah demikian, maka alat ini akan melakukan proses perhitungan diameter pupil mata. Dengan menghitung jumlah titik hitam pada tiap frame, dapat diketahui luas pupil mata. Setelah luas pupil mata diketahui, diameter pupil mata dihitung dengan rumus luas lingkaran biasa.Diameter pupil mata pun diketahui bisa diketahui dengan menggunakan perhitungan ini. Perubahan diameter lingkaran akan dibuat grafik dan ditampilkan pada software. Kitapun siap memberikan pertanyaan ke subjek. Jika dia berbohong maka pupil mata besarnya tidak stabil. Dari grafik akan tampak perubahannya.


sumber : JawaPos Online

Tidak ada komentar: