Interpreter
Pada bahasa yang menggunakan interpreter, ada suatu program besar yang mendiami memori komputer secara terus menerus. Jika dilakukan pengetikan sebaris program, misalnya suatu pernyataan BASIC, maka interpreter ini akan mengawasi proses pemasukannya lalu menambahkan baris tersebut kedalam program yang tadi sudah tersimpan dalam memori.
Ketika menjalankan program tersebut, interpreter akan memeriksa program baris demi baris dan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin (satu-satunya bahasa yang dapat dimengerti oleh microprocessor) selanjutnya meminta komputer melaksanakan terjemahan itu kemudian melakukan proses yang serupa untuk baris program berikutnya.
Bahasa terinterprestasi cocok untuk pengembangan program cepat karena programmer dapat menulis program dan langsung mengeksekusinya serta melihat hasilnya. namun demikian bahasa ini memiliki beberapa kelemahan :
- Proses eksekusinya lamban karena interpreter harus menterjemahkan tiap baris program kedalam bahasa mesin setiap kali program dieksekusi. Program tetntunya akan berjalan lebih cepat jika seluruh bagian program diterjemahkan lebih dahulu sebelum dieksekusi,
- Harus adanya interpreter dalam memori komputer pada saat ingin menjalankan program. Contoh untuk kasus ini adalah disertakannya interpreter BASIC dalam PC 8088.
Compiler
Dalam bahasa terkompilasi, keseluruhan program atau sub program diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sekaligus. Proses pengetikan dapat dilakukan dengan menggunakan pengolah kata, disisi lain terdapat program terpisah yang disebut compiler yang menterjemahkan berkas sumber ini menjadi berkas lain dalam bentuk bahasa mesin. Adapula compiler yang menyediakan editor sendiri seperti Turbo C dari Borland.
sumber : handaru.blogsome.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar